Kata itu memang tak sering kuucapkan padamu, ayahku...
Hingga kini semakin banyak uban di rambutmu. Masih ingatkah kau dulu sering memintaku mencabutnya satu persatu? Itu dulu sewaktu uban itu belum terlalu banyak, lalu aku berkata : Sudah, abi. Biar saja rambutnya putih semua, biar seperti pak Saliki (dokter masa kecilku dulu).
Lalu kau jawab : Nduk, jika rambut abi sudah tua nanti mbak harus terus sayang abi, ya....
Aku diam saja. Haruskah kau menjadi tua, abi?
Aku masih ingat dulu, kau yang selalu mengantarkanku jika aku terlambat ikut jemputan sekolah sewaktu SD, engkau yang selalu membantuku menyiapkan seragam, engkau yang mengajariku naik sepeda onthel, naik motor, hingga kini kau masih sabar mengajariku belajar mengemudi.
Kau yang senantiasa menasihati tentang betapa kerasnya hidup ini, tentang tanggung jawab, tentang menjadi dewasa. Kau beritahu aku segala apa yang ingin aku tahu. Abi....
Teruslah ada untuk anakmu ini....
Karena aku mencintaimu, ayahku..
by : Irsalina Nur Shabrina
No comments:
Post a Comment
Leave Your Comment Here...